Saya yakin anda sudah pernah melihat binatang yang bernama GAJAH. Hehe...minimal liat di tivi atau gambar di buku lah ya. Gajah, binatang yang punya badan besar, punya kekuatan besar. Gajah juga mempunyai otak seberat 5 kilogram, paling berat di antara makhluk darat yang hidup saat ini. Otak gajah memiliki kemampuan unik, ia bisa memancarkan kesedihan, membuat musik, menciptakan seni, bermain dan menggunakan alat-alat, memiliki belas kasihan, dan kesadaran diri. Meskipun besar, gajah bisa berenang nonstop selama 6 jam sepanjang 50 kilometer.
Gajah memiliki kemampuan untuk mengingat segala-galanya. Ia ingat saat sejak bayi apapun yang ia lalui, di mana lokasi makanan, di mana keluarga terdekatnya, bahkan lokasi sungai yang paling dekat. Tapi yang menjadi masalah adalah mereka (gajah) tidak dapat memilih memory yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Jika gajah dapat mengendalikan pikirannya, maka bisa menjadi penguasa hutan yang sangat kuat dan powerful.
Binatang lain yang sangat bertolak belakang dengan gajah, yaitu keledai. Bedanya jika gajah adalah binatang yang tidak dapat men-delete memory, keledai adalah binatang yang tidak dapat menyimpan memory.
Nah ….sekarang kita alihkan perhatian kita pada Gajah Sirkus . Sejak si gajah masih kecil,yang memang tenaganya belum begitu kuat dia di ikat dengan rantai. Gajah kecil itu sulit melepaskan rantai tadi, sehingga ia kesakitan ketika mencoba lepas dari ikatannya. Setiap kali mencoba lepas, ia selalu mendapatkan kesakitan. Setelah beberapa kali mencoba melepas ikatannya namun selalu gagal dan hasilnya hanya rasa sakit. Akhirnya, Gajah yang seharusnya punya tenaga besar ini memiliki suatu ketakutan yang akhirnya menjadi keyakinan bahwa ia tidak bisa lepas dari rantai itu. Gajah sirkus adalah gajah yang benar benar kehilangan semangat untuk melepaskan ikatan imajinernya.
Pada akhirnya Gajah yang punya badan besar dan punya kekuatan besar, namun menjadi penurut sekali setelah dilatih oleh pelatih-pelatih sirkus. Pada saat rantainya dibukapun si gajah tidak berusaha melarikan karena selama ini merasa ada rantai yang menahan langkahnya. Dalam benaknya, telah terbentuk sebuah rantai imajiner yang sangat KUAT sekali terus membelenggu langkahnya.” padahal dengan tenaganya yang begitu besar banyak hal yang bisa di lakukan (seharusnya).
Setiap orang sebetulnya punya potensi yang luar biasa, tapi ibarat gajah sirkus yang diikat dengan rantai pada sebuah pasak bumi yang sebetulnya tidak terlalu besar namun si gajah tidak mampu berbuat banyak.
Nah….kenyataannya banyak orang berlaku seperti “gajah sirkus” ini. Terjebak pada kondisi nyamannya dunia kerja, sehingga ketika akan berbisnis, menimbulkan suatu kekhawatiran. Banyak orang juga terbelenggu karena trauma… maupun keyakinan negatif . Seperti yang di rasakan gajah sirkus tadi punya potensi besar, namun selalu terikat”